Apa itu komponen alternator? Apa fungsi dari komponen yang satu ini? Pasti itulah yang kalian fikirkan ketika mendengar komponen yang satu ini. Ya, mungkin bagi kalian yang tidak akrab dengan dunia otomotif, komponen alternator pasti terdengar asing.
Alternator adalah sebuah komponen mobil yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bagi seluruh komponen kelistrikan sekaligus pengisian aki.
Dinamo alternator pada dasarnya memiliki komponen yang tidak jauh beda dengan generator penghasil arus listrik pada umumnya. Namun karena ukuran alternator disesuaikan lebih kecil, maka komponennya pun ada sedikit perbedaan.
Baca Juga
Alternator bagian yang tak terpisahkan dari sistem pengisian, karena berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Untuk menghasilkan energi listrik, alternator membutuhkan komponen pendukung. Komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing.
Cara kerja dari alternator adalah dengan menciptakan arus listrik dari stator coil lalu diatur oleh IC regulator supaya tegangan listrik yang dihasilkan tersebut tidak berlebih. Selain itu, tegangan listrik yang diciptakan dapat dimanfaatkan guna mengisi listrik yang terdapat pada aki mobil dan dapat digunakan oleh beberapa komponen engine lainnya.
Table of Contents
Komponen Alternator dan Fungsinya
Setiap komponen pada alternator memiliki fungsinya masing- masing. Selain itu, alternator memiliki banyak komponen, namun kali ini kita akan membahas 7 komponen alternator. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai komponen alternator dan fungsinya untuk Anda.
Baca Juga: Persiapan Road Trip: 5 Tips Untuk Perjalanan Menyenangkan
Rotor Coil
Komponen alternator yang pertama adalah rotor coil. Lah, apa itu rotor coil? Rotor coil adalah kumparan berputar yang berfungsi menyediakan medan magnet didalam alternator.
Rotor dilengkapi dengan brush dan slip ring. Brush yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet. Slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik ke kumparan rotor. Rotor akan membangkitkan medan magnet setelah rotor coil dialiri arus listrik dari baterai.
Prinsip kerja alternator dengan cara memanfaatkan perpotongan garis gaya magnet untuk menghasilkan aliran listrik. Untuk mendapatkan perpotongan gaya magnet tersebut, maka harus ada medan magnet yang dibangkitkan terlebih dahulu.
Pada pengisian sepeda motor, rotor sudah menggunakan permanen magnet sehingga tak perlu dibangkitkan lagi medan magentnya. Tapi pada alternator mobil, rotor terbuat dari kumparan yang bisa mengeluarkan medan magnet hanya apabila dialiri arus listrik.
Dari mana arus listrik berasal? Tentu dari aki, sehingga tanpa aki mobil tidak bisa dihidupkan. Rotor ini terhubung ke poros alternator, sehingga saat poros berputar rotor juga berputar dan medan magnet akan bergerak-gerak.
Stator Coil
Komponen alternator yang kedua adalah stator coil. Eum, apa pula itu stator coil itu? Stator coil adalah kumparan statis yang berfungsi membangkitkan arus listrik bolak-balik tiga pase. Stator akan menghasilkan tenaga listrik setelah rotor berputar dan timbul kemagnetan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Aki Mobil Soak: Tips Mudah Yang Dapat Dilakukan!
Stator coil terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu ujungnya dijadikan satu. Konstruksi dari stator coil disebut hubungan “Y” atau bintang tiga pase. Bagian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan yang disebut titik netral atau terminal N. Pada bagian kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik.
Seperti yang dijelaskan diatas, untuk menghasilkan aliran listrik, maka medan magnet harus berpotongan dengan kumparan. Nantinya, pada kumparan statis tersebut akan timbul aliran listrik dengan tegangan dan arah tertentu.
Lokasi stator ada di bagian luar rotor coil. Ada jarak beberapa milimeter antara permukaan rotor dengan permukaan stator. Karena jaraknya cukup kecil, maka medan magnet dari stator akan menyentuh kumparan stator. Sehingga begitu rotor diputar, medan magnet tersebut akan berpotongan dengan stator coil.
Alternator Shaft
Komponen alternator yang ketiga adalah alternator shaft.Alternator shaft mempunyai fungsi sebagai penghubung antara bagian pulley dengan rotor. Sehingga putaran dari pulley alternator bisa tersambung ke rotor dan rotor dapat berputar.
Brush
Komponen alternator yang kemepat adalah brush. Brush itu sendiri mempunyai bentuk kotak kecil. Dimana fungsinya untuk menghubungkan arus listrik ke rotor coil.
Komponen rotor memerlukan arus listrik untuk membangkitkan kemagnetan namun rotor ini juga berputar. Jadi arus listrik tidak bisa disambungkan begitu saja menggunakan kabel.
Jalan keluarnya, yakni dengan memanfaatkan dua buah brush yang menekan slip ring. Slip ring sendiri merupakan bagian pada ujung poros alternator yang terhubung ke dua ujung kumparan rotor. Sehingga saat brush ini menempel pada slip ring maka arus listrik akan tersalur ke rotor.
Bearing
Komponen alternator yang kelima adalah bearing. Bearing merupakan komponen yang berputar dan memiliki poros umumnya terdapat bearing. Bearing pada alternator berfungsi untuk memungkinkan rotor dapat berputar dengan lembut.
Bearing berfungsi sebagai bantalan yang akan melapisi poros alternator dengan frame alternator. Sebetulnya bukan hanya pada alternator, semua mekanisme putaran pada sistem apapun wajib memiliki bearing.
Tanpa bearing maka putaran poros bisa lebih kasar dan berat. Pada alternator, umumnya ada dua buah bearing yang diletakan dibagian frame depan dan frame belakang.
Alternator Fan
Komponen alternator yang keenam adalah alternator fan. Komponen ini juga bisa disebut dengan kipas. Pada bagian depan rotor coil, Anda akan melihat sirip-sirip kipas, inilah yang dimaksdu kipa.
Putaran pada alternator dapat menimbulkan panas. Agar tidak overheat maka diperlukan kipas untuk mendinginkannya. Sehingga tidak akan mengganggu proses pengisian arus listrik secara keseluruhan.
Selain itu komponen kelistrikan seperti dioda juga bisa panas saat bekerja. Panas yang berlebihan dapat menggangu kerja dari alternator. Untuk mengatasi hal ini, pada alternator terdapat kipas. Fungsi kipas ini adalah mendinginkan dioda dan kumparan-kumparan pada alternator.
Baca Juga: Tips & Trik: Dashboard Mobil Tetap Bersih Selama Tidak Digunakan
Rectifier
Komponen alternator yang ketujuh adalah rectiflier. Rectifier adalah komponen untuk mengubah arus AC menjadi DC. Rectifier diperlukan karena arus output dari stator coil, masih bersifat AC atau bolak balik. Sementara kelistrikan mobil menggunakan DC.
Sehingga diperlukan rangkaian dioda untuk mengubah arus AC ke DC. Cara pengubahan ini murni tugas dari dioda dimana dioda dapat memblok aliran arus dari salah satu arah. Sehingga saat arus AC dialirkan ke dioda maka hanya satu arah saja yang dapat lewat dan menjadi searah/DC.
Itulah 7 komponen alternator yang perlu kalian ketahui. Setiap komponen memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi.