Garasi mobil memang kerapkali tidak hanya menjadi tempat menyimpan kendaraan. Sedangkan, lantai garasi mobil memiliki beban yang cukup berat karena menopang kendaraan setiap harinya.
Oleh sebab itu diperlukan pemilihan material yang kuat untuk membuat lantai garasi mobil tetap awet & tahan lama.
Barang perkakas hingga berbagai spare part kendaraan kadang juga akan turut disimpan dalam garasi. Dilihat dari letaknya, tidak ada aturan baku mengenai penempatannya ideal sebuah garasi. Namun perlu diperhatikan agar dekorasi rumah tetap terjaga kerapihannya.
Material Lantai Garasi Mobil yang Tepat dan Aman
Semua disesuaikan dengan kondisi desain rumah dan kenyamanan pemiliknya. Namun saat memilih lokasi untuk garasi, perlu dipastikan bahwa pemilik tidak kesulitan saat akan memasukkan dan mengeluarkan kendaraan.
Mengenai ukuran, garasi juga harus disesuaikan dengan ukuran mobil / kendaraan. Kita harus memastikan lebar garasi berukuran minimal seukuran lebar mobil dalam keadaan pintu terbuka.
Jika garasi menjadi akses alternatif menuju ruangan lain rumah, maka sisakan pula space dan pakailah material yang nyaman agar orang dapat berjalan di sana.
Sebelum melangkah ke pemilihan bahan untuk lantai garasi mobil, sebaiknya galilah tanah yang dipakai untuk garasi sedalam 20-30 cm lalu masukkan tanah padas ke dalamnya.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memadatkan struktur dari tanah tersebut dan membuat kokoh pondasi garasi mobil anda. Jangan lupa siram tanah dengan sedikit diinjak-injak sehingga semakin kokoh.
Jika anda kesulitan mencari Tanah padas untuk pondasi bisa diganti dengan material bekas beton atau kerikil berukuran kecil-kecil.
Buatlah pondasi garasi mobil sedalam 30 cm yang mengelilingi area garasi dengan memakai campuran semen, pasir, dan batu bata.
Pondasi akan menahan garasi mobil secara maksimal sehingga lantai garasi mobil tidak mudah melesak tergeser ke lingkungan di sekitarnya.
Lantai Garasi Mobil
Pembuatan lantai garasi mobil harus memperhitungkan tingkat kemiringannya, sehingga menghasilkan sistem drainase yang baik.
Bisa dibilang sistem drainase inilah yang paling mempengaruhi daya tahan garasi di rumah Anda. Semakin sedikit air yang menggenangi lantai garasi mobil, semakin sedikit pula jamur dan lumut yang bakal tumbuh di sana.
Berikut ini tiga jenis lantai garasi mobil yang di rekomendasikan untuk anda agar rumah minimalis anda tetap aman & nyaman
1. Lantai Batu Alam
Selain diaplikasikan pada dinding eksterior rumah, material batu alam juga lazim digunakan sebagai lantai garasi mobil.
Batu andesit dan batu kali lempeng adalah jenis batu alam yang biasa dipakai. Warnanya yang cenderung gelap berfungsi untuk menyamarkan noda dan terkesan alami.
Lantai garasi mobil dengan batu alam memiliki daya tarik tersendiri karena dapat dibentuk dengan motif yang unik dan beragam sesuai selera.
Untuk membuat lantai garasi menggunakan batu alam dengan motif yang unik dibutuhkan keahlian khusus, yang bisa diciptakan oleh tukang taman.
Agar batu alam tak mudah terserang jamur dan lumut, jangan lupa untuk rutin melapisi permukaan dengan cairan coating.
2. Lantai Rabat Beton
Istilah lainnya adalah plesteran. Komposisi semen dan pasir yang tepat akan menghasilkan lantai rabat beton yang kokoh untuk menahan berat mobil.
Cara membuat lantai garasi jenis ini terbilang cukup mudah yakni hanya meratakan permukaan tanah dan kemudian melapisinya dengan pasir urug.
Langkah selanjutnya beri campuran adukan beton agar mendapatkan lantai rabat beton setebal 8cm hingga 10cm.
Lantai garasi yang dibuat menggunakan bahan beton pada umumnya diberikan kreasi tambahan seperti rumput atau parit-parit kecil.
Motif lantai garasi menggunakan beton pada umumnya dibuat dengan motif kotak-kotak atau bergaris. Agar air tidak menggenang di garasi, maka perlu dibuat jalur air yang langsung menuju ke selokan.
Beton atau plester memiliki kekuatan yang bagus. Dengan komposisi yang baik, beton sangat awet dan kuat menahan beban kendaraan roda empat.
Sebaliknya jika dalam pembuatannya kurang baik, akan mudah terjadi kerusakan seperti retak rambut yang pada jangka panjang akan membuat keretakan yang lebih besar.
3. Lantai garasi mobil keramik
Jenis lantai garasi mobil yang ketiga adalah keramik. Meski sudah umum digunakan, namun nyatanya material ini masih menjadi favorit sebagian pemilik rumah.
Alasannya karena motif, tekstur, dan warna keramik yang variatif, dapat membuat tampilan garasi sekaligus rumah terlihat lebih menawan.
Jika ingin menggunakan keramik sebagai lantai garasi mobil, hal utama yang perlu diperhatikan adalah pemilihan teksturnya.
Pilih keramik dengan tekstur kasar yang memang didesain untuk area outdoor, agar tidak licin saat terkena air serta dapat memberikan daya cengkeram yang baik saat anda mengerem kendaraan.
Keramik ini memiliki ragam yang sangat banyak baik dari segi model maupun ukurannya. Bahkan dengan teknologi printing saat ini, tampilan keramik ini bisa memiliki tekstur tiga dimensi.
Selain itu, pilih keramik berukuran kecil seperti 30cmx30cm, karena lebih mampu menahan beban berat seperti kendaraan roda empat.
Perawatan Lantai Garasi Mobil
Lantai garasi mobil sering kali kotor dengan tumpahan minyak atau oli dari mobil yang terparkir.
Apalagi jika lantai garasi rumah anda tidak menggunakan keramik, melainkan permukaan yang kasar seperti beton, semen, atau batu.
Segera bersihkan tumpahan oli tersebut, karena jika terlalu lama dibiarkan oli akan menyerap ke lantai dan semakin sulit dibersihkan.
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda praktekkan untuk membersihkan lantai garasi dari tumpahan oli.
1. Serap dengan Pasir
Sebelum dibersihkan, Anda harus menyerap tumpahan oli. Caranya, tutup seluruh permukan tumpahan oli dengan pasir, lalu tekan-tekan dengan sikat, dan biarkan selama 24 jam.
Selain pasir, Anda juga bisa menggunakan bedak tabur, tanah diatom, abu, atau tanah lempung. Jika Anda kesulitan menemukan bahan-bahan tersebut, Anda bisa menggunakan tisu untuk menyerap.
Gunakan beberapa helai tisu, tutup permukaan oli, lalu tekan-tekan agar oli menyerap. Ingat jangan dilap untuk mencegah noda melebar, cukup ditekan-tekan. Setelah 24 jam buang pasir dengan cara disapu.
2. Tambahkan sabun cair
Setelah pasir disingkirkan, tuangkan sabun cuci cair (boleh sabun cuci piring) ke atas noda tumpahan oli. Ratakan dengan tangan agar noda tertutup semua.
Anda juga bisa menggunakan degreaser atau penghilang gemuk mesin untuk mengganti sabun. Benda tersebut bisa Anda temukan di departemen store peralatan rumah tangga atau bangunan.
3. Campur dengan air panas
Tuangkan air panas secara perlahan ke atas permukaan noda yang telah diberi sabun. Ratakan kembali hingga sabun menutup seluruh bagian noda.
4. Gosok permukaan lantai
Gosok seluruh permukaan noda menggunakan sikat yang kaku hingga mengeluarkan banyak busa.
Hindari menggunakan sikat kawat karena akan merusak permukaan beton, semen, atau batu.
Gosok selama 15-20 menit sampai Anda merasa noda sudah benar-benar tersikat seluruhnya.
5. Serap air sabun
Setelah Anda sikat, biarkan sekitar 10 menit agar air sabun maksimal mengangkat oli.
Jika noda oli sangat banyak, biarkan sekitar 60 menit. Setelah 10 menit serap air sabun menggunakan pasir, tisu, atau sponge dengan cara menekan-nekan.
Jika busa terlalu tebal dan sulit diserap, tambahkan sedikit air hangat agar encer. Setelah air sabun terserap seluruhnya, bilas atau siram permukaan dengan air biasa.
6. Ulangi 2-3 kali
Noda oli cukup sulit dihilangkan. Apalagi pada permukaan lantai beton, semen, atau batu. Karena itu pembersihan tumpahan oli sebaiknya dilakukan 2-3 kali oli tidak meninggalkan bekas.
“Baca Juga : Berapakah Ukuran Garasi Mobil Yang Ideal? Berikut Ulasannya!“
Demikian ulasan kami tentang tips memilih bahan dan merawat lantai garasi mobil untuk membuat hunian anda semakin nyaman. Semoga bermanfaat. (br) – Last update: 04/12/2020 by orapada